Hi… Apa kabarnya? Aku tau dan aku yakin pasti kamu akan baca ini. Pertama, aku mau meminta maaf atas semua yang terjadi. Maaf… aku melibatkan kamu didalam hubungan aku dengan pasanganku. Aku memang pengecut, aku memang penghianat cinta sampai aku berani berpaling dari pasanganku dan itu aku lakukan untuk berkenalan dengan kamu. Aku tidak berani mengatakan aku sudah punya pasangan, Awalnya aku kira kita hanya akan menjadi teman biasa tapi semakin aku ngobrol dan menatap wajah kamu secara langsung semakin aku merasa nyaman dan menemukan kehangatan didalam senyuman kamu. Aku cukup larut dalam tawa-mu, dalam canda mu dan senyum behel kamu yang bikin aku ikut bahagia. Maaf… kalau akhirnya, kamu jadi terlibat didalam api cemburu pasanganku. Aku yang salah, aku yang mengajak kamu kenalan dan bertemu yaa tapi aku tidak menyangka bahwa aku akan larut dalam perasaan nyamanku saat ketemu kamu. Sekarang, aku sudah selesai dengan pasanganku. Aku sadar, aku yang salah dan aku sadar tidak pantas harus bersanding dengan orang yang begitu tulus seperti pasanganku tapi aku lebih tau diri, tidak akan aku meminta kamu untuk kembali dekat denganku karena aku manusia pengecut yang tidak berani bertanggungjawab dan membiar kan kamu terkena getah dari perilaku ku. Maaf… aku hanya bisa meminta maaf dan mendo’akan kamu mendapatkan pasangan yang lebih baik dari aku.
